Jakarta Banjir, salah siapa?

Banjir Jakarta adalah problem yang selalu berulang- ulang. Akan tetapi ada yang saling menyalahkan, menyalahkan pemerintah, menyalahkan masyarakat, menyalahkan Air, menyalahkan hujan. Banjir tidak bakal selesai jika saling menyalahkan. Memang tidak ada solusi tunggal untuk banjir, perlu sinergi baik manusia maupaun alam.

Dari pengamatan dan referensi berita yang saya baca, jakarta akan tetep banjir jika:

1. pemerintah hanya memikirkan normalisasi sungai, 

2. kesadaran akan kebersihan masyarakat masih rendah

Normalisasi sungai memang seperti solusi, tetapi luas sungai jauh lebih sempit daripada daratan. kenapa pemerintah tidak memikirkan supaya lebih banyak air hujan yang meresap ke air menjadi air tanah daripada air langsung dibuang mengalir ke sungai dan bermuara ke laut, padahal permukaan laut dan daratan di Jakarta utara sudah sangat memprihatinkan. membangun sumur resapan jelas biayanya lebh murah apabila dibandingkan dengan berbagai mega proyek terkait banjir dan sungai di jakarta.

pemerintah juga selelau mengebut pengerukan dan pelebaran sungai, yang sering berakhir dengan penggusuran. bahkan pinggir sungai pun banyak dipasang sheet pile supaya air tidak meluap. ini bagus, tetapi hanya mempercepat laju air saja tidak cukup efektif. selain juga semakin merusak ekosistem karena berbagai binatang sungai seperti biawak, ular, kadal, ikan, pun pasti akan mati tersapu banjir dan tidak bisa hidup di lingkungan yang di beton.

belum lagi sampah-sampah disungai juga masih membayangi banjir jakarta. belum lagi banjir kiriman juga semakin memperburuk kondisi, terutama dari bogor. sehingga dibutuhkan kerjasama antar pemda-pemkot-pempro dan masyarakat. perlu diingat, tidak ada solusi tunggal untuk banjir. perlu kajian ilmiah, tidak langsung bangun ini bangun itu biar kelihatan kerja. semua butuh waktu, tetapi juga tidak boleh buang-buang waktu.

mari kita selamat jakarta.

Tweet